LINTASMAKASSAR.COM, MAKASSAR - Keributan kembali terjadi di area relokasi lapak korban kebakaran blok B pasar sentral Makassar pada Minggu dinihari 9 April 2023 sekitar pukul 01.15 WITA, pemicunya diduga lagi-lagi sistem pembagian lapak yang tidak adil oleh pihak Perumda Pasar Karya Makassar selaku pengelola yang terkesan lepas tangan dan menyerahkan sepenuhnya kepada kontraktor atau pengembangan yang notabene tidak memiliki kapasitas hukum untuk mengatur petak lods pasar.
"Dimana hal itu sebenarnya merupakan domain pemerintah dalam hal ini direksi Perumda pasar selaku pelaksana regulasi perda tentang Pasar dari pemerintah kota Makassar", ujar salah seorang pengurus asosiasi pedagang, minggu (9/4/23).
Terdengar celetukan di lokasi saat terjadi keributan bahwa Dirut Perumda Pasar Makassar, Ichsan Abduh Husein sudah masa bodoh dan lepas tangan dengan masalah-masalah yang muncul dibawah karena sudah mengantongi uang dari hasil jual beli lapak karena memang belakangan ini santer terdengar kabar bahwa Dirut PD Pasar Karya merupakan otak dari sindikat penjualan posisi trategis lapak relokasi kebakaran pasar sentral.
Hal tersebut diperkuat dengan beredarnya rekaman video berisi percakapan salah seorang pedagang yang mengaku membeli tempat dari ketua Aspek 5 bernama Basir dengan harga sebesar 17 juta rupiah dimana pedagang tersebut sebelumnya tidak memiliki KIB akan tetapi dia membeli KIB dan tempat yang katanya milik Dirut Perumda Pasar Karya Ichsan Abduh Husein melalui perantara ketua asosiasi tersebut.
Sayangnya sampai saat ini walaupun sudah seringnya terjadi gesekan di bawah antara sesama pedagang, belum ada pihak terkait bahkan walikota Makassar yang mengambil tindakan apa-apa agar polemik ini cepat selesai dan agar para pedagang bisa kembali berjualan dengan tenang tanpa memendam rasa ketidakpuasan serta rasa saling iri sesama pedagang karena apabila ini terus berlanjut sampai pedagang tetap menempati lapak relokasi tersebut bukan tidak mungkin ini bisa menjadi bara api yang kapan saja bisa menjadi api pertikaian antar pedagang di kemudian hari.
Pasca kejadian keributan Minggu dini hari kemarin ketua dan sekretaris Aspek 5 Bersatu mengatakan sebaiknya pembagian lapak di atur ulang dengan sistem undi supaya adil dimana pesertanya adalah korban kebakaran yang jumlahnya 900 data pedagang supaya tidak ada permainan jual beli lapak dengan pemesanan posisi seperti yang saat ini terjadi.
Perlu diketahui bahwa asosiasi Aspek 5 Bersatu merupakan pecahan dari aspek 5 pimpinan M. Basir dan baru dideklarasikan kurang lebih sebulan lalu setelah proses pembagian lapak melalui asosiasi dilakukan, dimana M. Basir merupakan salah satu tim sukses Walikota Makassar Moh. Ramdhan "Danny" Pomanto saat mengikuti Pilwali.
Aspek 5 sendiri sudah mengalami perpecahan sebanyak 2 kali dimana sebelum Hj. Nia memisahkan diri dan memproklamirkan berdirinya aspek 5 Amanah. Perpecahan tersebut disinyalir terjadi disebabkan sistem pembagian yang tidak adil dikarenakan ketua asosiasi bermain untuk mengambil keuntungan sendiri dan bersikap arogan karena merasa dekat dengan Walikota Makassar.
"Seharusnya Perumda pasar yang merupakan pelaksana regulasi Pemda dalam hal pengelolaan pasar harus hadir agar kondisi pasar bisa kondusif tanpa masalah apalagi konflik horizontal antar pedagang yang dapat mengganggu aktifitas perdagangan hingga pasar betul-betul bisa menjadi lokomotif perekonomian kota Makassar", pungkas pengurus asosiasi yang enggan disebut namanya. (*)