Era Digital Ubah Pola Usaha, KUA Mandai Dorong Adaptasi Masyarakat
0 menit baca
LINTASMAKASSAR.COM, MANDAI - Transformasi sosial yang diiringi kemajuan teknologi telah mengubah cara masyarakat bekerja, berinteraksi, berbelanja, dan berusaha. Hal ini disampaikan dalam kegiatan Pemberdayaan Ekonomi Umat yang digelar KUA Mandai bersama BKMT Kecamatan Mandai, menghadirkan Narasumber Utama Prof. Dr. Kasnaneny Karim, SE.,M.Si Guru Besar Bidang Manajemen Pemasaran Universitas Muslim Indonesia. Dan sebagai Narasumber ke-2, Herlinah,S.Kom.,M.Si, Dosen Universitas Handayani Makassar.
Kegiatan yang berlangsung di Mesjid Asma Binti Abu Bakar Perum Mitra Mas Batangase Kab.Maros ini, Kegiatan ini dihadiri, oleh Kepala KUA Kec. Mandai berserta penyuluh agama, Ketua BAZANAS Kab.Maros, Ketua BKMT Kecamatan Mandai, serta puluhan peserta yang berasal dari Majelis Taklim, beberapa diantara peserta kegiatan telah memiliki usaha dan menampilkan produk usaha.
Prof. Dr. Kasnaneny Karim sebagai narasumber utama, menambahkan bahwa perubahan sosial ini menuntut inovasi produk dan strategi pemasaran yang relevan dengan kebutuhan konsumen saat ini.
“Tidak cukup hanya berjualan, pelaku usaha harus mampu memahami perilaku konsumen digital, membangun merek, dan menjaga kepercayaan pelanggan,” ujarnya.
Kegiatan ini juga memberikan simulasi praktis penggunaan platform e-commerce dan media sosial sebagai sarana pemasaran. Peserta diajak mencoba langsung membuat akun bisnis dan mengunggah produk mereka, sehingga mereka pulang membawa keterampilan yang bisa langsung diaplikasikan.
Herlinah sebagai peneliti bidang komunikasi digital, memaparkan bahwa pergeseran pola interaksi dari tatap muka (live syncronous) ke platform digital (virtual syncronous) menciptakan peluang baru di bidang usaha.
“Kita tidak lagi harus memiliki toko fisik untuk berjualan. Dengan media sosial dan marketplace, kita bisa menjangkau pembeli dari berbagai daerah, bahkan luar negeri. Tantangannya adalah bagaimana kita mampu beradaptasi dan belajar mengelola teknologi tersebut,” jelasnya.
Prof. Dr. Kasnaneny Karim sebagai narasumber utama, menambahkan bahwa perubahan ini juga menuntut inovasi produk dan strategi pemasaran yang relevan dengan kebutuhan konsumen saat ini.
“Tidak cukup hanya berjualan, pelaku usaha harus mampu memahami perilaku konsumen digital, membangun merek, dan menjaga kepercayaan pelanggan,” ujarnya.
Kegiatan ini juga memberikan simulasi praktis penggunaan platform e-commerce dan media sosial sebagai sarana pemasaran. Peserta diajak mencoba langsung membuat akun bisnis dan mengunggah produk mereka, sehingga mereka pulang membawa keterampilan yang bisa langsung diaplikasikan.
Sebagai penutup, Prof. Kasnaneny menegaskan bahwa pemasaran digital adalah seni sekaligus ilmu yang harus dikelola dengan cermat.
“Kita perlu memahami siapa target pasar kita, apa yang mereka butuhkan, dan bagaimana cara menyampaikan pesan yang tepat. Konsistensi, kreativitas, dan pelayanan yang baik adalah kunci agar usaha tetap bertahan di tengah persaingan yang ketat di dunia maya,” pungkasnya.