BREAKING NEWS

Pekerja SPPG Cimalaka Tidak Rasa Syukur Program MBG Prabowo: Ada Anak yang Harus Dinafkahi

 Pekerja SPPG Cimalaka Tunjukkan Rasa Syukur Program MBG Prabowo: Ada Anak yang Harus Dinafkahi



Sumedang — Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas Presiden Prabowo Subianto bukan hanya hadir untuk menjamin pemenuhan gizi masyarakat, tetapi juga membuka ruang kerja baru bagi ribuan orang di berbagai daerah. 


Salah satu contohnya bisa dilihat dari kisah para pekerja Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kecamatan Cimalaka, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.


Melalui unggahan di akun @sppgcimalaka, tampak deretan kisah yang dituliskan para pekerja dengan menggunakan whiteboard kecil. Tulisan sederhana itu justru memuat cerita yang menyentuh hati, tentang rasa syukur sekaligus harapan baru bagi mereka yang kini bekerja di dapur MBG.


Bagi sebagian besar pekerja perempuan, kesempatan bergabung di dapur MBG menjadi jalan untuk memperjuangkan keluarga mereka. Ada yang bekerja demi anak, ada yang ingin membantu orang tua, dan ada pula yang berharap bisa menabung untuk mewujudkan mimpi.


“Saya senang bekerja di dapur MBG karena ada anak yang harus dinafkahi,” tulis seorang pekerja perempuan.


Melinda, salah satu pekerja, juga menuturkan hal serupa. “Saya senang bekerja di dapur MBG karena bisa menambah biaya pendidikan anak,” tulisnya.


Tidak hanya untuk pendidikan anak, ada pula yang memandang pekerjaan di MBG sebagai jalan menuju masa depan yang lebih layak. “Saya senang bekerja di dapur MBG karena bisa menabung untuk punya rumah impian,” ungkap seorang pekerja perempuan lainnya.


Sementara itu, Tiara, salah seorang pekerja di dapur MBG Cimalaka, menyampaikan alasannya dengan penuh kasih. “Saya senang bekerja di dapur MBG karena ada mamah yang harus dibahagiakan,” tulisnya.


Kisah-kisah sederhana tersebut menggambarkan betapa besar arti program MBG dalam menopang kehidupan keluarga mereka. Bagi para perempuan ini, dapur MBG bukan sekadar tempat bekerja, melainkan ruang untuk berjuang agar anak bisa sekolah, orang tua bisa tersenyum, dan harapan masa depan bisa tetap menyala.


Tak hanya perempuan, para pekerja laki-laki di dapur MBG Cimalaka juga memiliki cerita yang tak kalah menarik. Banyak dari mereka yang merasa bersyukur karena pekerjaan ini membuat mereka bisa lebih dekat dengan keluarga, bahkan mampu memberi sedikit kebahagiaan.


“Saya senang bekerja di dapur MBG karena alhamdulillah senang & bersyukur,” tulis seorang pekerja pria.


Ungkapan syukur itu senada dengan yang ditulis pekerja lain. “Saya senang bekerja di dapur MBG karena bisa traktir keluarga jajan & main,” ujarnya.


Selain itu, ada pula kisah unik dan lucu yang ditulis oleh sebagian pekerja pria. “Saya senang bekerja di dapur MBG karena cari jodoh,” tulis salah satu dari mereka, membuat suasana lebih hangat dan penuh canda.


Ada pula pekerja pria yang menghubungkan pekerjaannya dengan kecintaan pada klub sepak bola kesayangan. “Saya senang bekerja di dapur MBG karena bisa nonton Persib di stadion,” tulisnya, sembari menyelipkan kebanggaan khas warga Jawa Barat.


Kisah-kisah ini menunjukkan bahwa dapur MBG bukan hanya memberi pekerjaan, tetapi juga ruang bagi setiap orang untuk merasa berharga, bersyukur, dan tetap menumbuhkan semangat dalam menjalani hidup.


Program MBG sendiri lahir sebagai bagian dari upaya pemerintah dalam membangun sumber daya manusia Indonesia yang sehat dan unggul. Fokus utama program ini adalah menyediakan makanan bergizi bagi siswa, balita, hingga ibu hamil. Namun, dampaknya jauh lebih luas dari sekadar pemenuhan gizi.


Keberadaan ribuan dapur MBG di berbagai daerah menciptakan peluang kerja baru bagi masyarakat setempat. Pekerjaan yang dihasilkan tidak hanya membantu mengurangi pengangguran, tetapi juga menghidupkan ekonomi di tingkat desa dan kecamatan.


Sebelumnya, Badan Gizi Nasional (BGN) mencatat bahwa program MBG diprediksi mampu menyerap sekitar 6 juta pekerja baru. Jumlah itu akan tersebar di lebih dari 30 ribu dapur SPPG yang ditargetkan dapat melayani sekitar 82,9 juta penerima manfaat.


Bagi pemerintah, angka ini bukan hanya statistik, melainkan wujud nyata dari bagaimana program MBG menghadirkan manfaat ganda. Di satu sisi, anak-anak bangsa mendapat makanan bergizi setiap hari. Di sisi lain, masyarakat sekitar juga memperoleh kesempatan untuk bekerja, menambah penghasilan, dan memperbaiki taraf hidup.


Cerita-cerita dari pekerja SPPG Cimalaka menjadi bukti bagaimana program MBG mengubah kehidupan sehari-hari masyarakat. Ada yang bisa menafkahi anak, ada yang bisa menambah biaya pendidikan, ada yang berkesempatan menabung untuk membeli rumah, hingga ada yang sekadar bahagia bisa membahagiakan orang tua.


Sementara itu, bagi para pekerja laki-laki, program ini memberi mereka kesempatan untuk lebih dekat dengan keluarga, berbagi rezeki, hingga menyalurkan hobi atau bahkan mencari pasangan hidup.


Semua kisah itu berpadu dalam satu benang merah: rasa syukur dan semangat untuk menjalani hidup lebih baik.


Dapur MBG di Cimalaka, Sumedang, mungkin hanya satu dari ribuan dapur yang tersebar di Indonesia. Namun, kisah-kisah kecil di baliknya menjadi cermin betapa besar dampak yang bisa dihasilkan oleh sebuah program ketika dijalankan dengan tujuan mulia.


Program MBG bukan hanya tentang makanan, tetapi juga tentang kehidupan, harapan, dan masa depan jutaan keluarga Indonesia.

Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Posting Komentar