Membangun Politik Bija Suci, PADI Sulsel Mulai Perkuat Barisan
0 menit baca
LINTASMAKASSAR.COM, MAKASSAR — Konsolidasi politik di Sulawesi Selatan memasuki babak baru setelah Muhammad Ruslan, S.Sos., resmi dilantik sebagai Ketua DPP Partai Amanat Demokrasi Indonesia (PADI) Sulsel. Usai pelantikan, Ruslan langsung menegaskan komitmen memperkuat struktur partai hingga ke tingkat kabupaten/kota dan kecamatan sebagai langkah awal membangun organisasi yang solid dan berdaya saing.
Pelantikan yang berlangsung di Sekretariatan PADI, Jalan Serigala, Kecamatan Mamajang, pada Sabtu (13/11/2025), dipimpin Wakil Presiden PADI Brigjen TNI (Purn) Amrizar mewakili Presiden PADI. Acara tersebut menjadi momentum penting bagi PADI dalam memperkuat akar organisasi di daerah.
Kepada media ini, Muhammad Ruslan menyampaikan bahwa PADI hadir sebagai wadah perjuangan rakyat Sulawesi Selatan yang inklusif, terbuka, dan memberi ruang setara bagi semua kader. Baginya, politik seharusnya menjadi tempat menggerakkan energi positif, bukan menciptakan jurang perbedaan.
“PADI adalah rumah bersama. Di sini tidak ada sekat antara yang populer dan tidak populer. Setiap kader memiliki kesempatan yang sama untuk mengabdi dan berkarya bagi bangsa,” tegasnya.
Ia menambahkan bahwa penguatan struktur partai harus dilakukan dengan prinsip “Bija Suci”, yakni bijak, jujur, dan suci niatnya dalam mengabdi. Nilai-nilai ini, kata Ruslan, akan menjadi identitas moral PADI dalam menghadirkan politik yang bermartabat.
Di kesempatan yang sama, Ketua DPD PADI Kab. Gowa Rifai turut menyampaikan bahwa pihaknya tengah merampungkan struktur kepengurusan DPC di berbagai kecamatan. Upaya tersebut dilakukan untuk memperkuat fondasi organisasi di wilayah yang dikenal sebagai salah satu barometer politik di Sulawesi Selatan.
Menurut Rifai, ketertarikannya bergabung dengan PADI lahir dari panggilan hati dan keyakinan terhadap visi-misi partai yang dianggap jelas, merangkul semua kalangan, dan tidak memandang status sosial. “Sambil menunggu verifikasi dari Kemenkumham, kami terus bergerak mengenalkan PADI kepada masyarakat, keluarga, sahabat, dan lingkungan sekitar,” ujarnya.
Ia menekankan perlunya kolaborasi dan sinergi dengan para tokoh masyarakat dalam membangun gerakan politik yang sehat dan berkelanjutan. Sinergi tersebut diyakini mampu mempercepat penerimaan masyarakat terhadap PADI.
Sementara itu, Wakil Presiden PADI Brigjen TNI (Purn) Amrizar menegaskan bahwa kegiatan pelantikan ini merupakan bagian dari program nasional PADI untuk memantapkan struktur organisasi di seluruh daerah. “Pelantikan ini bukan sekadar formalitas. Ini adalah momentum kebangkitan politik yang bermartabat di Sulawesi Selatan. PADI hadir membawa harapan baru,” ujarnya.
Amrizar juga mengapresiasi antusiasme masyarakat Sulsel, terutama generasi muda, yang menunjukkan penerimaan positif terhadap PADI. Menurutnya, hal ini merupakan tanda bahwa masyarakat menginginkan politik yang bersih, solutif, dan berorientasi pada kebaikan.
Saat ini, PADI telah membentuk kepengurusan di 38 provinsi dan 300 kabupaten/kota. Partai dengan moto “Bija Suci” tersebut menargetkan pembentukan 4.000 struktur kecamatan dalam waktu dekat sebagai langkah menuju verifikasi faktual partai.
Amrizar optimistis seluruh persyaratan pendaftaran partai di Kementerian Hukum dan HAM dapat diselesaikan pada Januari 2026. “Kami yakin PADI akan hadir sebagai partai yang sah, kuat, dan siap menjadi solusi bagi rakyat Indonesia,” ungkapnya penuh semangat. (*Rz)



