Relawan PMI Makassar Maju sebagai Calon Ketua RW 006 Bonto Duri. Nurdiana, Tantang Mekanisme Pemilihan RW yang Paling Berat
0 menit baca
LINTASMAKASSAR.COM, MAKASSAR — Jelang Pemilihan RT dan RW Serentak di Kota Makassar yang akan dijadwalkan pada 3 Desember 2025 untuk RT dan 11 Desember 2025 untuk RW, suhu politik warga di Kelurahan Bonto Duri mulai meningkat. Salah satu figur yang paling menyedot perhatian publik adalah Nurdiana, relawan aktif SIBAT PMI Kecamatan Tamalate yang resmi maju sebagai calon Ketua RW 006 dengan nomor urut 01.
Selain dikenal aktif dalam kerja-kerja kemanusiaan, Nurdiana juga memiliki pengalaman struktural sebagai mantan Ketua RT, yang membuatnya dinilai memahami langsung situasi dan dinamika warga di tingkat akar rumput.
Nurdiana menegaskan bahwa kontestasi Ketua RW berbeda dengan pemilihan Ketua RT.
Ketua RT dipilih langsung oleh warga, sementara Ketua RW dipilih oleh para Ketua RT terpilih, bukan oleh masyarakat secara langsung.
“Ini membuat pemilihan RW jauh lebih berat. Ruang demokrasi lebih sempit dan suara warga tidak terlibat langsung. Integritas para RT sangat menentukan arah RW ke depan,” ujar sejumlah tokoh warga.
Mekanisme ini menjadikan persaingan jabatan Ketua RW lebih strategis sekaligus lebih sensitif.
Nurdiana mengusung visi “Mewujudkan lingkungan yang aman, nyaman, bersih, dan harmonis.”
Visi tersebut dipandang warga sebagai penguatan program di RW 06, dimana program tersebut sudah berjalan seperti keamanan, kebersihan, hingga pelayanan administrasi.
Enam misinya mengarah pada pembenahan struktural, antara lain :
Penguatan keamanan lingkungan, Pelayanan administrasi yang transparan dan responsif, Pemulihan kebersamaan warga, Partisipasi publik yang lebih terbuka, Sinkronisasi dengan kebijakan Wali Kota Makassar.
Kapabilitasnya sebagai relawan PMI menambah nilai lebih, terutama dalam hal manajemen risiko, tanggap darurat, dan koordinasi sosial.
Nurdiana juga menegaskan bahwa pemilihan RT dan RW serentak ini harus menjadi momentum memperkuat kebersamaan di Bonto Duri.
“Biarkan pemilihan RT dan RW ini menjadi ruang membangun persatuan dan silaturahmi antarwarga,” tegasnya.
“Saya berharap panitia tetap menjaga netralitas sebagai penyelenggara. Warga berhak mendapatkan proses yang jujur, bersih, dan demokratis.”
Dengan mekanisme pemilihan RW yang hanya bisa ditentukan oleh para RT terpilih, pemilihan RW 006 diprediksi menjadi salah satu pertarungan paling strategis di Kelurahan Bonto Duri.
Pengalaman, rekam jejak pelayanan sosial, dan kemampuan membangun hubungan dengan para RT akan menjadi faktor penentu.
Nurdiana sebagai seorang relawan PMI, kini menjadi salah satu kandidat yang paling diperhitungkan dalam kontestasi ini.



