Calon RT di Kelurahan Pannampu Keluhkan Kewajiban Bayar Uang Tenda Saat Pemilihan
0 menit baca
LINTASMAKASSAR.COM, MAKASSAR, 08 Desember 2025 — Proses pemilihan Ketua RT di Kelurahan Pannampu, Kecamatan Tallo, kembali menuai sorotan setelah sejumlah calon RT mengeluhkan adanya pungutan biaya yang disebut sebagai “uang tenda” untuk pelaksanaan pemungutan suara. Keluhan ini muncul karena biaya tersebut dibebankan kepada seluruh kandidat tanpa penjelasan resmi dari panitia maupun pihak kelurahan.
Dalam percakapan yang beredar di kalangan warga, beberapa calon RT mengaku diminta untuk menyetor uang sebesar Rp30.000 per calon, dengan alasan biaya penyewaan tenda di TPS akibat kondisi musim hujan. Salah satu warga bernama H. Dachlan bahkan mengaku langsung membayar karena diinformasikan bahwa seluruh calon RT wajib melakukan patungan.
“Katanya semua calon bayar. Saya langsung kasi saja karena dibilang patungan semua calon RT,” ujarnya dalam percakapan tersebut.
Namun, pungutan itu justru menimbulkan pertanyaan besar di masyarakat. Mereka menilai tidak seharusnya biaya penyelenggaraan pemilihan dibebankan kepada kandidat, terlebih jika telah tersedia anggaran resmi dari kelurahan.
Beberapa warga juga mempertanyakan legalitas pungutan tersebut dan mendesak agar pihak kelurahan memberikan klarifikasi. Pasalnya, berdasarkan Peraturan Wali Kota (Perwali) Makassar tentang Tata Cara Pemilihan RT/RW, tidak ada ketentuan yang membolehkan penarikan biaya kepada calon RT.
“Kalau memang tidak resmi, harus diusut. Kasihan masyarakat kecil kalau diperas,” kata seorang warga dalam percakapan itu.
Selain itu, muncul pula dugaan bahwa salah satu calon RT secara bersamaan ikut menjadi panitia pemilihan sehingga menimbulkan konflik kepentingan, terutama karena sosok tersebut disebut-sebut ikut meminta pungutan kepada para kandidat lain.
Situasi ini semakin memperkuat desakan warga agar pihak kelurahan, panitia pemilihan, serta pemerintah kecamatan turun tangan menyelidiki dugaan pungutan liar (pungli) dalam proses demokrasi tingkat RT tersebut.
Para warga berharap pemilihan RT berlangsung transparan, jujur, dan bebas dari praktik yang membebani masyarakat maupun calon.
Pewarta : Eky




