BREAKING NEWS

Lapas Kelas I Makassar Gelar Pelatihan Budidaya Maggot Black Soldier Fly (BSF) bagi Warga Binaan

LINTASMAKASSAR.COM, MAKASSAR - Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Makassar kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas pembinaan kemandirian melalui penyelenggaraan Pelatihan Budidaya Maggot Black Soldier Fly (BSF) bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Kegiatan ini digelar sebagai salah satu bentuk pemberdayaan serta pembekalan keterampilan produktif yang dapat diaplikasikan di dunia kerja maupun saat kembali ke masyarakat.

Pelatihan resmi dibuka oleh Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Makassar, Sutarno, yang hadir bersama para pejabat struktural lainnya. Bertindak sebagai ketua panitia adalah Kepala Bidang Kegiatan Kerja, Hendrik, yang mengoordinasikan seluruh rangkaian kegiatan pelatihan. Adapun pelaksanaan teknis serta pendampingan dilakukan bekerja sama dengan Komunitas Econatural Society Indonesia, yang dikenal aktif dalam edukasi pengelolaan lingkungan dan budidaya maggot secara profesional.

Para mentor dari Econatural Society Indonesia memberikan materi mulai dari pengenalan siklus hidup BSF, teknik pembuatan media pemeliharaan, pengolahan pakan organik, hingga praktik langsung pemanenan maggot. Kegiatan ini dirancang tidak hanya berfokus pada teori, tetapi juga praktik intensif untuk memastikan peserta benar-benar memahami proses budidaya secara menyeluruh.

Pelatihan berlangsung dengan lancar dan tertib, disertai antusiasme tinggi dari WBP. Peserta aktif mengajukan pertanyaan, berdiskusi, dan terlibat langsung dalam praktik lapangan. Antusiasme ini menunjukkan bahwa pembinaan berbasis keterampilan masih menjadi kebutuhan penting bagi warga binaan untuk mendukung proses pembinaan kemandirian.

Dalam sambutannya, Kepala Lapas Kelas I Makassar, Sutarno, menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini serta pentingnya memberikan akses pelatihan yang relevan bagi WBP.
“Pelatihan ini tidak hanya memberikan wawasan baru, tetapi juga membuka peluang keterampilan yang bermanfaat bagi warga binaan. Kami berharap kegiatan ini menjadi bekal positif yang dapat mereka kembangkan di masa depan, baik untuk kebutuhan ekonomi maupun sebagai bagian dari proses pembinaan,” ujar Sutarno.

Sementara itu, Kepala Bidang Kegiatan Kerja, Hendrik, menjelaskan bahwa budidaya maggot BSF memiliki prospek ekonomi yang menjanjikan, terutama dalam bidang peternakan dan pengolahan limbah organik.
“Budidaya maggot BSF adalah keterampilan aplikatif yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Kami ingin warga binaan memiliki kemampuan yang dapat langsung diterapkan dan menjadi modal saat mereka selesai menjalani masa pidana. Program seperti ini menjadi bukti bahwa pembinaan di Lapas tidak hanya bersifat teoritis, tetapi benar-benar diarahkan pada pemberdayaan,” ungkap Hendrik.

Melalui kegiatan pelatihan ini, Lapas Kelas I Makassar menegaskan komitmennya untuk terus menghadirkan program-program pembinaan yang inovatif, produktif, serta bermanfaat bagi pengembangan kepribadian dan kemandirian warga binaan. Harapannya, pelatihan ini dapat menjadi awal dari berbagai upaya berkelanjutan dalam pengelolaan lingkungan sekaligus peluang usaha yang potensial bagi WBP ke depannya.
Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Posting Komentar