LINTASMAKASSAR.COM, MAKASSAR - Perilaku arogan dan dugaan tindakan kekerasan yang dilakukan oleh seorang oknum yang diduga kuat merupakan pegawai Dinas Sosial Kota Makassar terhadap seorang warga berinisial ART (30) memicu kecaman luas. Insiden yang terjadi pada Rabu (30/04/2025) sekitar pukul 10:00 WITA di sebuah warung soto ayam di Makassar ini tidak hanya mencoreng citra instansi pemerintah, tetapi juga menimbulkan pertanyaan serius terkait etika dan profesionalisme aparatur sipil negara.
Berdasarkan keterangan korban, ART, peristiwa bermula ketika ia dan rekannya sedang menikmati makanan di warung tersebut. Tiba-tiba, seorang wanita yang kemudian diketahui terlibat dalam perselisihan dengan korban, menegur mereka dengan nada tidak sopan dan meminta mereka untuk mempercepat makannya.
"Saya dan teman saya sedang makan, tiba-tiba perempuan itu bilang 'kenapa lama sekali makan?'. Padahal makanan kami belum habis. Sebagai konsumen, kami punya hak untuk menikmati makanan tanpa diintervensi," ujar ART kepada awak media.
Situasi semakin memanas ketika ART dan rekannya keluar dari warung dan mempertanyakan sikap kurang pantas tersebut. Tiba-tiba, seorang pria yang diduga merupakan rekan dari wanita itu melakukan penyerangan fisik terhadap Ahmad Riadi.
"Lelaki itu tiba-tiba menyundul kepala saya hingga mengenai leher dan mengucapkan kata-kata kasar, termasuk membawa-bawa nama ayah saya. Tindakan kekerasan seperti itu jelas tidak bisa dibenarkan," ungkap ART dengan nada kecewa.
Akibat serangan tersebut, ia mengaku merasakan sakit di bagian dada dan leher.
Merasa tidak terima atas perlakuan intimidatif dan tindakan kekerasan yang dialaminya, ART didampingi pihak keluarga telah melaporkan kejadian ini ke Polsek Tallo untuk mendapatkan perlindungan hukum. Visum et repertum juga telah dilakukan sebagai bagian dari proses penyelidikan.
Tindakan arogan dan dugaan kekerasan yang dilakukan oleh oknum yang seharusnya melayani masyarakat ini sangat disesalkan berbagai pihak. Sebagai representasi pemerintah, pegawai Dinas Sosial seharusnya menjunjung tinggi nilai-nilai etika, sopan santun, dan mengayomi masyarakat. Perilaku yang bertentangan dengan prinsip-prinsip tersebut jelas menciderai kepercayaan publik terhadap institusi pemerintah.
Langkah tegas ART untuk mencari keadilan melalui jalur hukum patut diapresiasi sebagai upaya penegakan hak warga negara. Pihak kepolisian, khususnya Unit Reskrim Polsek Tallo yang menangani laporan ini, diharapkan dapat bertindak cepat, profesional, dan transparan dalam mengusut tuntas kasus ini.
Penegakan hukum yang adil dan tegas diharapkan dapat memberikan efek jera kepada pelaku dan mencegah terulangnya kejadian serupa di masa mendatang, sekaligus memulihkan kepercayaan masyarakat terhadap integritas aparatur pemerintah. Masyarakat berhak merasa aman dan dihormati di ruang publik, dan kasus ini menjadi sorotan penting terkait perlindungan hak-hak warga dari potensi penyalahgunaan kekuasaan.